20110727

Menanti Bulan dan Menanti Menjadi Bulan


Coba lihat… Bintang-bintang itu berkedip-kedip seolah seorang pria yang hendak menyihir wanitanya dengan pandangan menggoda mengetarkan rasa. Kali ini aku mulai mencoba menghitung bintang-bintang di langit hati, “satu… dua… tiga… empat… lima… dan …” Ooohhh satu per satu sinarnya meredup, bintang-bintang itu pun menyalahkanku, “kamu terlalu lama menghitung. Kamu lambat. Harusnya lebih cepat.” Bintang-bintang meredup dan lalu menghilang, sementara beberapa tetap di tempatnya dengan setia menunggu dan menunggu di langit hatiku. Dan kembali ada bintang yang bermunculan, sementara bintang lain memilih untuk tidak lagi menungguku menghitung bersama waktu.

Tatap nanar mataku masih tertuju pada bulan, aku masih menunggu bulan. Deg!!! Aku pun tersadar, bukankah aku sudah berjanji untuk menjadikan salah satu bintang itu menjadi bulan. Ya aku sudah berjanji dan menjadi sebuah kewajiban untuk menepatinya. “Bintang-bintang, tunggu ya. Aku akan menyulapmu menjadi bulan. Aku tidak mau bermain-main dengan bintang-bintang yang sebenarnya memiliki kehidupan sendiri. Aku ingin bulan, satelit bumi alami satu-satunya. Aku ingin bulan…”

Kali ini aku tidak hanya terduduk diam atau memandangi bintang-bintang dari balik jendela kamar. Aku mulai berjalan di tengah kelamnya malam. Entah mengapa, bintang-bintang itu menerangi dengan senyumnya tersendiri. Aku pun membalasnya dengan senyum atau gelak tawa bahagia. Ketika dua bola mataku menangkap sebuah cahaya yang sangat terang menyilaukan penglihatan, yaaaa itu… “bintang? Atau sebenarnya kau adalah bulan…?”

Tersipu malu aku karenanya, ku tutup muka dengan kedua tangan. Aku pun berlari untuk menata langit hati. Aku tidak mau gegabah, mengambil keputusan memilih bintang untuk dijadikan bulan seperti sebelumnya. Aku tidak mau lagi dicampakan oleh bintang yang berpura-pura menjadi bulan atau berpura-pura menganggapku bulan padahal aku hanya bintang di langit hatinya. Aku tidak mau lagi meneteskan airmata dan membodohkan diri karena kebohongan langit hati.

Usai menata hati, aku ingin kembali melihat bintang-bintang itu. Melihat mereka menyerah satu per satu karena waktu yang ku pinta terlalu lama untuk menghitung keberadaan mereka. Melihat mereka terus menerus menerangi langkahku dan lalu menimbang cahaya bintang mana yang paling terang mengiringi setiap derap langkahku yang lemah. Melihat bagaimana mereka melihatku dengan segala kekurangan yang mungkin saat ini belum mereka mengerti karena mereka menutupi dengan kelebihan yang serba terbatas dari diri ini. Bukan… Aku bukan ingin menyakiti, aku hanya tidak mau bersombong diri atau menjadi kufur karena bintang-bintang itu. Aku hanya ingin menemukan satuuuu saja bintang yang nantinya akan menjadi bulan di langit hati ini, hanya satu, hanya satu yang dapat bertahan dalam waktu, dalam waktu yang tidak berusaha aku reka tetapi akan berjalan secara alamiah. Satu bulan, dimana kamu sekarang? Dan bintang-bintang pergilah saat kamu berpikir bahwa aku bukanlah bukan, bahwa aku hanya bagian dari bintang-bintang untukmu, dan bahwa aku hanya membuang waktumu untuk menunggu. Tenang saja, aku tidak pernah menuntut kesempurnaanmu sebagai bulan karena aku pun tidak akan pernah bisa menjadi bulan yang sempurna.

Depok, 27 Juli 2011 Pukul 21.21
Menanti Bulan dan Menanti Menjadi Bulan

Berlian-Berlian itu Kembali Diasah dalam Annual Gathering CIMB Niaga Scholarship 2011

Sekitar pukul 05.00 WIB saya telah siap lengkap dengan ransel dan tas tangan . Keluar rumah usai solat subuh ditunaikan. Dan lalu dengan sok beraninya membuka pintu kamar dan berjalan di jalanan yang masih gelap gulita, berulagkali menyebut nama Allah saat tidak melihat satu pun orang, nyatanya Allah menjawab dengan beberapa menit kemudian tampak dua pemuda plus tukang ojek yang akhirnya bisa mengantar sampai Gerbatama UI. Alhamdulillah… :D

Takut telat dari waktu janjian dengan Ami (UI), Widot (UNPAD), Erys (ITS), dan Vivin (ITS)… Akhirnya tukang ojek aku suruh ngebut aja, “cepetan Bang, saya sudah telat.” Sampai di halte bisa tersenyum lebar, mereka belum datang. Akhirnya ditemani sama mbak-mbak yang sendirian duduk di halte plus dua bapak-bapak sopir taksi hahahahhaaaa…

20 menit kemudian 2 taksi merapat dan ternyata di dalamnya sudah berisi Ami dan Widot, kami pun menuju Graha Niaga. Entah kenapa sopir taksinya lelet banget, udah disuruh ngebut tetap aja lambreta. Ami pun sms mas tupon karena takut ditinggal. Heheheee pas nyampai dan bayar sekitar Rp 60.000, kami pun bergegas. Teman-teman sudah banyak berdatangan, 3 bus disiapkan. Wawwww busnya lebih besar dan lebih nyaman daripada tahun kemaren. Asyikkkk… Perjalanan yang nyaris tanpa tau jalan karena ketiduran :P (Habisnya ngantuk banget).

Sampai Bumi Niaga, Gunung Geulis, Bogor, sekitar jam 8.30an dilanjutkan dengan makan pagi dan taruh barang sementara karena belum ada pembagian kamar. Perbaikan gizi pun mulai dilakukan, hahahhaaa… ngaku-ngaku!!! Apalagi yang anak kos :P

Hummm dibagikan ID Card sama amplop cokelat yang berisi nama team dan petunjuk. Yihaaaaaa ternyata seharian ini kami disuguhi dengan outbond langsung dari Personal Growth yang menyajikan berbagai permainan seru dan menantang, menjalin kekerabatan, kerjasama yang tak terlupakan, dan kerikil-kerikil kecil penyulut emosi sesaat. Aku dapat team Nasionalisme dengan 11 kru hehehee… Kami berhasil menyelesaikan 5 permainan di sesi 1 dan 7 permainan di sesi 2. Hahahhaaaa… yang paling aku inget waktu main Robot A, berulang kali aku melakukan kesalahan (Hiks… maaf yaaa), tapi untungnya aja nggak jatuh. Seru banget waktu bisa nyampai finish pada teriak, “Horeeeeeeee!!!”.   Outbond-nya jelas berbeda dengan tahun sebelumnya yang boring, PT Bank CIMB Niaga Tbk benar-benar melakukan perbaikan untuk meningkatkan kepuasan para penerima beasiswa, GOOD JOB… Pasti lembar penilaian tahun lalu dijadikan referensi untuk tahun ini, aku sendiri bisa bilang kalau tahun lalu kasih nilai 3 buat sesi outbond, tahun ini aku kasih nilai 9,99 (Nothing is Perfect). Coach-nya pun baik-baik, tapi mungkin ada beberapa yang memasang tampang jutek. Biasalah namanya aja orang, kan kita memang dituntut untuk bisa beradaptasi dengan segala tipe orang. Pelajaran berharga yang bisa dipetik adalah bagaimana kita mau mendengarkan orang lain dan bagaimana kita memberanikan diri untuk menyatakan pendapat, individualisme benar-benar dikesampingkan, dan saat menghadapi orang yang berbeda maka kita harus memberikan perlakuan yang berbeda pula agar orang tersebut merasa nyaman di dekat kita.

Malamnya adalah acara puncak perform per batch dengan tema “Be The Top Player in the Region : ASEAN FOR YOU”. Award dibagikan pada teman-teman yang berprestasi : The Best Academic, The Best Non Akademik, The Most Inspiratif, The Best academic and non academic. Ckckkckckkkk Prok Prok Prok… Salut pada teman-teman yang berprestasi, selamat yaaaaa. Jadi muncul pertanyaan : Giliranku Kapan? Hahahhahaa… Just Kidding sebagai penyemangat biar bisa berprestasi.

Batch 2 menyuguhkan penampilan yang magic, menyihir aku secara pribadi dan teman-teman batch lain mungkin… Menyihir dalam arti memberikan motivasi tentang prestasi, kebersamaan, persahabatan yang sesungguhnya, cinta sebagai bagian di dalam persahabatan… Ditutup dengan Jingle CIMB Niaga yang dinyanyikan oleh Mbak Icha dan Mas Ari. Annual gathering this year is the last for them, the next step is The Complete Banker (TCB) Program… Berdoa bersama untuk keberhasilan kakak-kakak kita Batch 1 dan Batch 2 yaaa, apapun jabatannya nanti semoga sukes dan jangan lupa sama adik-adiknya ya kak :D

Batch 3 menampilkan opera van java… cerita tentang Briptu Nourman. Tahun lalu batch ini mendapat gelar Juara 1 dengan penampilan yang sangat menghibur dan di tahun ini mereka kembali dengan semangat yang lebih menghibur, mengundang gelak tawa hadirin dalam ruangan.

Batch 4 pun tak kalah berusaha menampilkan yang terbaik, setidaknya usaha pasti berbanding dengan hasil :D Performance batch 4 dimotori oleh Ami, Widot, dan Anna… Jadi mereka bertiga yang mengkonsep semuanya, menarik kan? (Jawabnya harus IYA, hahahhahaaa…) Performance kali ini bercerita tentang bagaimana CIMB Niaga yang saat ini menjadi the best five bank in Indonesia terus bertumbuh dan bertahan kuat dimana pada akhirnya nanti akan menjadi bank terbaik tidak hanya di Indonesia tapi juga di tingkat regional bahkan mendunia.

Batch 5 sebagai pendatang baru menyuguhkan lagu, hummm kalau nggak salah nyanyiin 2 lagu. Adek-adeknya suaranya bagus yaaa, pemberani pula, pedenya top abis apalagi pas perkenalan. Sumpah kalian keren banget, nggak salah Depdiknas dan CIMB Niaga milih kalian putra-putri terbaik bangsa.

Nah ini dia yang terakhir… Batch Overseas, mereka ini yang dapat beasiswa kuliah di Malaysia. Kalo masalah pinter jangan ditanya pasti pinter. Tapi nggak nyangka mereka lucu abissss, gokil, nggak tau lagi. Apalagi yang paling berkesan itu namanya Satria yang katanya sih punya hobi buang malu dan pokoknya sering banget ngeluarin kata-kata, “celalugalauuuu…” Hhahahahaaaa apa mungkin saking stresnya kuliah di Malaysia jadi harus bisa menghibur diri sendiri? Wakakakakkkkkk pokoknya Jempol sebanyak-banyaknya buat kalian, kalian hebat banget nggak cuma pinter tapi juga hebat menghibur, buktinya semua puas dan ketawa. Benarrrr? And… Congratulation for Batch Overseas to be the 1st winner of Performance Batch in Annual Gathering 2011.

Langsung tidur? Nggak dong, sekitar sampai pukul 00.00 masih berkumpul per batch menikmati hasil kemenangan, meskipun ada beberapa orang yang memilih menenggelamkan diri dalam kasur empuk plus pendingin ruangan yang nggak biasa di dapat di kos-kosan heheheee… :D

Besoknya kami dapat ilmu langsung dari maha gurunya NLP, Hingdranata Nikolay. Beliau mengajarkan dengan motivasi, menginspirasi dengan inspiratif, dan membuat kami mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang ternyata kami sendiri sudah tau jawabannya. Dan saat berbicara tentang dilema, beliau meyakinkan bahwa sebenarnya kita tidak sedang dilema karena kita sudah memilih. Aku pun mencoba membuktikannya. Kalau tahun lalu Pak Arif membantuku dengan HypnoTherapy-nya untuk menyembuhkan sementara dari phobia menghadapi ujian. Tahun ini Pak Hing mencoba mengeluarkan aku dari dilema… Hummmm big thanks to Mr Hing, setidaknya sudah dapat jawaban, Pak. Tapi masalahnya sekarang nambah lagi… Tapi agak tenang karena tau cara menghilangkannya. Malamnya ada acaranya semacam apaaa yaaa? Hummm kayak kita dibawa ke alam lain, memasuki 3 pintu dan sukses membuat yang terbawa di alam lain itu menangis menyesal, tersenyum melepas beban, dan lalu menjadi seseorang yang lebih baik dari sebelumnya. Amin Ya Allah. Sesi terakhir pembagian buku punya orang yang nanya lebih dari 3 kali alias dapat stiker hijau 3. Hehehheee aku dapetttt buku Coffee for The Mind, keren banget… Wajib beli, wajib baca, inspiratif!!! Oia aku sempet tanya ke Pak Hing gimana kalau mau belajar NLP dan katanya kursusnya 7 hari dengan biaya Rp 15juta… Ayo mengumpulkan uang sendiri, pengen ikutttt… atau ada yang mau bayarin aku? Hehehhee #Ngarep.com. Membayangkan suatu hari nanti menjadi ahli SDM yang juga bisa jadi master NLP jadinya komplit. Pelajaran utama hari ini adalah bagaimana kita memproyeksikan diri untuk masa depan dengan kemampuan masa depan, bukan dengan kemampuan saat ini. So, gimana kita bisa membangun diri untuk memiliki kemampuan masa depan adalah poin pentingnya. I’ll do it, make a map of life for my bright future and I believe you’ll do it too.

Malamnya ada pengenalan program TCB yang sudah ditunggu-tunggu terutama oleh Batch 2 yang hampir semuanya mau lulus (Amin Ya Allah). Muncul berbagai pertanyaan. TCB terbukti tidak mudah dan memang hanya yang terpilih yang bisa masuk ke dalamnya, tapi aku sendiri meyakini bahwa tidak diterima bukan berarti tidak hebat tapi tidak diterima berarti passion kita berada di tempat yang berbeda. Untuk yang satu ini semoga semua diterima Ya Allah… Bismillah… Lalu juga ada sesi pengenalan Ikatan Alumni Beasiswa CIMB Niaga, dilanjutkan dengan acara perkenalan Batch 5 dan Overseas.

Dan esok paginya… Ini adalah hari terakhir menikmati semilir angin sejuk di Bumi Niaga. Berlian-berlian sudah diasah selama 2 hari dengan materi-materi sederhana kaya makna. Saatnya kembali ke kehidupan nyata, kampus dan segala hiruk-pikuknya. Hari ini lebih diisi dengan materi-materi ringan, seperti internship, media, kode etik, plus kebijakan terbaru penerima beasiswa. Pokoknya semua harus win-win solution… :D
Pertemuan… Berakhir dengan perpisahan. Pelukan. Ucapan, “sampai ketemu lagi tahun depan…”, “nggak pengen selesai…”, “masih pengen tetep disini…” Dan kalimat-kalimat lain yang mengundang makna seharusnya perpisahan tidak perlu terjadi. Hehehehee… Tapi kan perpisahan harus terjadi, 3 hari adalah motivasi, hari-hari selanjutnya adalah waktu membangun diri dan menata kehidupan yang lebih baik. Saat bertemu kembali suatu saat nanti maka harus ada perubahan dalam diri yang bisa dilihat orang lain sebagai suatu perubahan positif yang dapat dirasakan aura positifnya bagi orang lain. Saat bertemu nanti maka akan ada perpisahan kembali. Berulang-ulang mengikuti alur kehidupan yang berputar terus menerus seperti roda yang tanpa lelah. Kita adalah bagian dari roda yang terus berputar itu, putarlah rodamu rodaku roda kita… berputarlah terus menuju sosok yang lebih berharga, bermakna, dan berguna. Bukan hanya menjadi berlian yang diasah dalam sekejap dan lalu menjadi arang, bukan… Yakini, kita adalah berlian-berlian yang diasah di Bumi Niaga oleh para profesional dan akan menjadi profesional di masa depan yang lebih dari sekedar profesional. Tanamkan ambisi itu, ambisi positif, Do the best at least for yourself.

Sederhananya tulisan ini, semoga bermakna. Big Thanks to PT Bank CIMB Niaga Tbk dan Depdiknas.
Alia Noor Anoviar,
Beasiswa Unggulan CIMB Niaga Batch 4

20110720

Dan Ternyata Semuanya Semu

Tuhan, aku masih ingat kala itu
Kala kedua bola mata hitamnya menatap ke arahku
Kala senyum manisnya mengembang mendetakkan jantungku
Kala kata-katanya menggetarkan nuraniku


Beberapa detik, menit, jam, hari, dan seminggu pun berlalu
Perasaan ini semakin mendekatkanku
Ya... aku merasa semakin dekat
Tapi mungkin hanya perasaanku, Hanya aku yang merasakan!!!


Aku sempat berceloteh dengan bangga
Bagaimana aku merasa dijadikan bulan di bukit bintang
Nyatanya aku bukan bulan
Namun aku adalah bintang untuknya

Aku baru tersadar...
Bukan aku!!! Dia bukan memilihku. Aku bukan pilihannya.
Tersentak di saat waktu menunjukkan hampir dua minggu berlalu
Kesadaran yang mungkin TERLAMBAT. TELAT. TIDAK TEPAT.


Canda... Tawa... Manja... Duka... Percakapan yang dirajut berdua...
Semuanya hanya bagian, tepatnya bumbu-bumbu pendewasaan
Aku hanya mampu menutup muka malu
Dan ternyata semuanya semu...


Tapi aku tidak marah, Tidak pula ingin memasang wajah berduka
Tidak ingin berbela sungkawa atau malah menanggis menenggadah
Aku malah berdecak kagum pada kebesaran Tuhan
Yang dengan cepatnya menunjukkan bahwa sesaat ini hanya rasa semu semata




Depok, 20 Juli 2011. 23.19 WIB

20110718

Menjadi Bulan di Bukit Bintang

Aku sangat menyukai bintang
Dan menjadi semakin menyukainya sekarang
Setelah menyempatkan waktu sejenak mengunjungi Bukit Bintang
Bersama seseorang...

Namun aku tak ingin menjadi bintang
Meski sinarnya saat malam sangat terang
Namun jumlahnya tak dapat terhitung dengan jemari tangan
Menjadikan manusia kerap kali memandingkannya

"Mana bintang yang lebih indah?"
"Mana bintang yang sinarnya paling terang?"
"Mana bintang yang menyejukkan pikiran?"
Juga... "Mana bintang yang bisa membuat diri nyaman?"

Kalau boleh memilih, Aku ingin menjadi bulan
Meskipun lebih besar daripada bintang
Meskipun rupanya digadang-gadang tak lebih elok dibanding bintang
Namun jumlahnya hanya satu, tak banyak seperti bintang

Perempuan sepertiku...
Ingin menjadi bulan di Bukit Bintang
Bulan yang hanya seorang, Bulan yang sinarnya benerang
Bulan yang juga akan mampu menerangi sepinya malam bersama seseorang

Surabaya, 18 Juli 2011

20110716

Hari Untuk Sahabat... :D

Delapan tahun silam...
Lihatlah wajah-wajah yang ceria dalam kegamangan
Mencari jati diri, eksistensi, dan semunya mimpi
Dan lalu kondisi yang pasti mempertemukan kami

Peristiwa bersejarah delapan tahun silam...
Tujuh remaja bersama dalam embel-embel berbau persahabatan
Menyatukan perbedaan yang mengundang ketertarikan
Dan lalu membentuk persatuan yang dikuatkan, berharap tak terpisahkan

Pun tak lupa delapan tahun silam...
Akhirnya kami menyebut persahabatan ini dengan nama sederhana "Ergirls"
Berdiri di atas keyakinan akan kebersamaan kekal
Menyulap tujuh remaja menjadi sosok dewasa dalam rasa cinta

Tak terasa delapan tahun pun berlalu begitu lekasnya
Kami sendiri meyakini waktu bukan bermaksud memisahkan tiga tahun yang terjalin erat
Perpisahan pun terjadi, jarak mulai terbentang nan pasti
Masa SMP berlalu dan menghantarkan pada masa yang baru, SMA...

Lagi dan lagi...
Perpisahan terjadi, salah satu sahabat pergi menuju kebahagiaan abadi
Kami hanya bisa mengucap selamat tinggal dan mendoakannya
Lalu menjadi termotivasi bertemu di surga nanti (Amin Ya Allah)

Dan kini kami telah dewasa
Berada di kisaran usia kepala dua
Waktu semakin berjarak, Letak geografis semakin meluas
Namun nyatanya bentang yang menghalang tak menjadi hambatan pertemuan

Hari ini...
Delapan tahun sudah usia persahabatan kami
Meski tak semua, dalam situasi teramat sederhana pertemuan direka
Tuhan mempertemukan empat dari tujuh remaja yang kini mendewasa


Berjalan bersama, berbagi cerita, bertukar pandangan
Terdengar tawa tanpa celah dan sungkan
Mengabadikan setiap langkah yang tercipta dalam potret-potret kenarsisan
Sambil menggoreskan tinta hitam impian di atas kertas putih lambang kesungguhan




Surabaya, 16 Juli 2011
^_^ Alia Noor Anoviar, Nanda Sugesti, Siska Eviandhari, Roza Ruspita
^_^ belum sempat bertemu dengan Nani Rahmawati, Yasmine Aprilla Arsy
^_^ yang menjadi kenangan : Alm. Paramita Puspitarani



20110714

"Tentang Sesuatu"

Bagaimana aku bisa melukiskan sesuatu yang dengan cepatnya berlalu
Tentang sesuatu yang menyapa dengan kesederhanaan
Yang awalnya tak terpikirkan dan tak ingin kupikirkan
Nyatanya aku tak bisa membohongi perasaan

###

Tuhan mengirimkannya seketika dihadapan
Masih susah untukku mendeskripsikan sesuatu itu
Bahkan sepertinya aku belum pernah berjabat tangan
Hanya obrolan renyah yang menggobarkan keberanian
###
Hmmm… aku jadi galau karenanya
Bukan karena sesuatu itu mampu mengantarkanku kealam yang kusayang
Rupanya pun masih samar
Siapa, dimana, dan mengapa? Entah!!!

###

Sesuatu itu…
Begitu teringat, senyum terangkat
Begitu terpikir, pikiran mengalir
Begitu terasa, sekali lagi aku tak mampu memikirkannya

###

Meski hanya sekejap
Nurani ini terus melayang membawa rasa
Pada sesuatu itu, sesuatu yang hingga saat ini kurasa berbeda
Namun entah bagaimana, aku tak mampu berkata


Saat seorang 'Alia Noor Anoviar'
tengah galau @Surabaya, 15  Juli 2011

Ini Ceritaku Ala Peserta... Mana Ceritamu PPB#5?

Datang :
Setengah terpanggang rasanya di kereta api ekonomi Logawa hahahhaaaa... dan akhirnya bisa sampai di Lempuyangan dijemput Ami :D Terus ke sekre BEM UGM dan melanjutkan makan di foodcourt-nya. Disambut dengan lambaian tangan beberapa panitia. Menyenangkan tapi... capek!!! Terus ke rumah Fina untuk menginap semalam hmmm... Malamnya makan nasi bakar. ^_^

Hari Pertama :
Seminar nasional, sempat binggung cari tempatnya sama Fina. Hahahahaaa dengan bawaan seabrek itu dan sempat salah kostum. Awalnya pakai celana dan kaos, terus kata Fina disuruh lebih formal. Hiks... karena nggak bawa almamater akhirnya pakai blazer hitam dan terusan yang sebenarnya mirip 'gaun' untuk hari terakhir. Sepertinya kali ini lebih salah kostum karena setelah bedah buku Keydo naik truk TNI hahahhaaa rasanya pengen nangis :) Sampai di Akmil disuruh cepat2 turun sambil dibentak-bentak dan rok bagian bawah akhirnya robek (untung nggak ada yang tau kan? heheheheee...). Upacara pembukaan dan dilanjutkan dengan tidur. Oiya jujur aku takut sama bapak2 TNI-nya huhuhuuuuu. Dapet giliran jaga serambi cewek pertama.

Hari Kedua :
Tuhan, disuruh bangun jam 04.30 buat olahraga. Biasanya bangun jam 5, ini bangun jam 4. Mana dingin banget, padahal sebelumnya di Surabaya nggak ada dingin2nya malah panas. Oke sipppplah masih semangat. Disuruh siap2 jam 5.30 buat makan pagi. Untungnya nggak telat karena yang telat disuruh jalan jongkok heheheheee lucu plus kasihan ngelihat mereka. Hihihihiii
Aku sempat kaget makan pagi pakai upacara dan formalitas yang terasa asing. Tapi kan memang harus beradaptasi. Terus belajar PBB hahahahaaa asli nih sama Pak Soleh lucu banget. Apalagi pas dia bilang, "ehhhh Mbak Cantek disana..." Aku noleh2 siapa yang dipanggil terus dia bilang, "iya kamu..." Hahahhahaa tapi kayaknya ini bapak lebih lama cerita keluarganya deh ckckckkckkk sangat menghibur.
Makan siang, terus dapat pelajaran2 dari bapak2 TNI... menyenangkan!!! Ternyata mereka tidak galak, tidak ngeri, dan mudah membaur dengan mahasiswa.

Hari Ketiga :
Hari ini bener2 ngerasa dikerjain. Jadi ketua Pleton 1 terus disuruh kenalan paling pertama sama Pak Mustofa (Katanya paling galak, ternyata mengesankan.) Makan pagi dan makan siang pun disuruh nyiapin sama Pak Widodo dan Pak Wawan (Nggak bisa nolak!!!), tapi pas makan malam berhasil menghindar dengan alasan, "pak saya udah dua kali biar teman-teman lain nyoba :P."
Tetap dapet materi2 yang benar-benar menyenangkan hehehheee apalagi hari ini pematerinya lebih ke analisa sosial, ada bu Denny pula yang ahli banget masalah ekonomi menjelaskan dengan gayanya yang benar-benar bikin seisi ruangan (sepertinya) kagum. Oiya selain itu juga diskusi kelompok dipimpin kak Syaugi...
Tapi tapiiii ada kejadian memalukan pas disuruh nyoba mimpin upacara sebelum kelas, harusnya dua langkah ke kanan tapi malah kayak suster ngesot. Alhasil diketawain anak-anak sekelas hiks... dan Pak TNI-nya niruin gayaku tadi huwaaaaaaaaaaaaaa (TUTUP MUKA)

Hari keempat :
Sedih... mau ninggalin Akmil, padahal udah mulai betah. Jujur, awalnya yakin pasti sakit di Akmil karena disuruh panas-panasan karena dari SD memang nggak pernah ikut gerak jalan dan semacamnya. Tapi kalau pusing atau lemas aku nyoba nahan aja dan surprise ternyata nggak ambruk. Alhamdulillah.
Mulai mendekat dengan teman-teman dari penjuru Indonesia yang didominasi mahasiswa UGM... :D
Sekitar jam 12an melaju ke shelter Merapi tepatnya di Godang 2. Hmmmm suasanya baru yang berdebu cukup membuat sesak sementara. Terus jalan ke shelter, perkenalan. Heheee jadi koordinator buat cewek-cewek (padahal waktu ngajuin saran maksudnya bukan aku yang jadi koordinatornya). Ke tempat penginapan yang asli gelap gulita, lolongan anjing, tapi karena koordinator jadi harus sok berani berdiri di paling depan bareng Dira dan Fina. hahahahhaaa... Disana kamar mandinya serem gila tapi kata salah satu panitia, Taufik, "itu juga udah bagus, aku sama (lupa siapa) yang nguras airnya." Hahahahaa makasih untuk kalian berdua, kalo nggak pasti suasananya tambah horor.

Hari Kelima :
Berinteraksi dengan lingkungan, kerja bakti. Hahahhaaa ini juga pertama kalinya aku kerja bakti, nyapu2 gitu. Ternyata seru bareng-bareng sambil beresin bangku-bangku, nyuci dari debu, dan tra lalalallalalaaaaa bersih :P
Terus ada outbond niiii hehehehee seru aku di Team 3 mmmmm mengasyikkan bikin yel2 terus ada 4 tantangan. Tapi mau protes deh, di tantangan ke empat itu kan nginjek rafia terus kenapa aku dilempar 4 air? Huwaaaaaaaaaaaa kan jadinya aku waktu itu 'sedikit' ngambek gara2 tinggal ada 1 baju... Hehehheeee tapi panitianya sepertinya agak nggak enak juga yaaa, ada 2 orang minta maaf hehehee :D Aku minta maaf juga yaaa udah ngambek.
Yang paling seru dari outbond adalah pas disuruh pukul ember, asli binggungnya!!! ^_^

Hari Keenam :
Materi-materi seperti biasa. Terakhir kunjungan ke warga dan analisa. Hmmm waktu perkenalan panitia dan alumni sempet jadi satu-satunya calon cwe buat koordinator angkatan hahahahhaaa tapi udah yakin yang jadi pasti cowoknya, gimana pun juga cowok itu paling ideal jadi pemimpin hehehee
Pas akhir salam-salaman kerasa gimanaaaa gitu pengennya lebih lama :) Sumpah beneran nggak boong!!!
Tapi yasudahlah ada pertemuan pasti ada perpisahan hehehhee tetap menyenangkan...
Karena teman nggak jadi jemput akhirnya nginep di tempat Riri dan baru bisa nge-on-in hp untuk pertama kalinya hehehee jadi maaf yaaa yang smsnya nggak kebales selama 6 hari ini. Terutama buat 'seseorang' yang marah besar dan akhirnya memilih mengakhiri semua... ckckckkckkckkkk gara2 PPB5 jadi jomblo nih  hahahhahaaa #JustKidding

Hari Ketujuh :
Dengan masih semangatnya jalan2 ke malioboro sama beberapa alumni PPB5 menyenangkannnnn!!! Hummmm pasti masih pada ingat kan gimana naek trans yogya yang terpaksa dibagi jadi 2, jalan2 ke benteng, belanja, terus demas hahahhaaa gimana kabar HP-mu? hehe
Siang yang panas diakhiri makan gudeg... Setelah itu teman2 sempat kumpul bareng lagi buat bahas proker2 PPB5... Maaf ya nggak bisa ikut ehhehee

Buat Icha makasih yaaaa hahahahaa kamu saksi hidup gimana rempongnya aku di kamar, makasih buat bajunya hiks kalau nggak gitu binggung mau pakai apa :P
Buat Riri heheheeee akhirnya kamu tau kegilaanku,,, gara2 handuk mau ketinggalan akhirnya keluar kamar juga. Makasih untuk semalaman...
Buat Dyah, makasih yaaaa hummmm untuk sesuatunya.
Buat Semua... I LOVE YOU ALL

Malamnya nginep di rumah sahabat dianterin seseorang, sebelumnya ke Bukit Bintang dulu... Hhhhh untuk yang satu itu makasih banget yaaa memberi keberanian. Heheeee apapun yang terjadi ke depannya kita tetap teman. Makasih juga nasi kucing dan susu jahe-nya :D Enakkkk...

^_^ Banyak hal lagi tapi singkat aja ceritanya hehee,,
ini ceritaku, apa ceritamuuuu???

20110712

Ketika Aku Tak Lagi Memikirkan Waktu...

Seketika aku memberanikan diri menghentikan alunan langkah yang sebelumnya berirama. Berusaha mengeja satu per satu kata dalam hati yang mulai tak bermakna. Mengingat memori-memori yang menurut banyak orang tak mungkin terlupakan. Tapi ternyata, aku bisa... Sekali lagi aku katakan, "Aku mampu memberhentikan alunan yang tak lagi senada."



Bukan perkara mudah mengucap kata 'cukup'. Bukan perkara sepele harus memutus rangkaian benang yang tak lama lagi dapat kukenakan sebagai baju penghangat di musim yang mulai dingin ini. Tapi apa mau dikata, benang itu melepaskan dirinya satu per satu dengan sebab tertentu. Sebab yang mungkin tak dapat mereka mengerti.

Aku tidak akan menyalahkan siapapun, apapun, dimanapun, atau kapanpun... Tidak ada yang salah. Semua benar... Benar!!! Kebenaran yang tak lagi dirasakan bersama.

Dan jika mereka menanyakan 'MENGAPA?', apa yang harus aku jawab?

"Mengapa Sekarang?"
"Mengapa Terjadi?"
"Mengapa nggak bertahan?"
"Mengapa....?"

Apakah 'mengapa' bisa mengubah segalanya? Apakah 'mengapa' bisa melumerkan sesuatu yang telah membeku?

Bagaimana yang lain bisa seolah-olah tau sementara aku pun tak pernah tau...

Dan bila kalian mempersoalkan waktu... Apa lagi yang harus kujawab? Waktu akan terus berputar, berputar, dan berputar... Entah ini terjadi atau tidak, waktu akan terus berputar dan menenggelamkan kita didalamnya. Dulu aku juga mempersoalkan 'Waktu', namun sayangnya waktu tidak pernah dapat menjawab gundah yang membelengu. Ini bukan persoalan waktu... Kini, aku tak lagi memikirkan waktu.



Karena aku telah mampu melupakan waktu, aku pun menjadi mampu membuka jendela kamar yang sebelumnya selalu tertutup rapat tanpa celah sedikitpun untuk cahaya kehidupan.

Tuhan, terima kasih karena kau membuatku tak lagi memikirkan waktu... Waktu demi waktu yang sebelumnya menakutkan bagiku. Namun Tuhan, buatlah aku kembali memikirkan waktu untuk esok. Esok yang telah Kau persiapkan, waktu yang telah Kau reka sebaik mungkin untuk hamba-Mu.


Surabaya, 13 Juli 2011
^_^ Harus Bangkit Lagi Demi Tuhan^_^