20110826

... ... ...

Sebening airmata yang membasahi pipi



Semerah darah yang mengalir di nadi



Secerah mentari yang menghangatkan pagi



Setulus hati yang ingin selalu memberi


Seperti aku yang Setia Menunggumu Disini...


Created By Alia Noor Anoviar
Malang, 26 Agustus 2011. 19.53 WIB
galau.gombalgombalgombal.emberrrr:P

20110820

Dan Bila Waktuku...

Dan bila aku hanya memiliki sisa 1 windu, ijinkan waktu itu kupersembahkan untuk menemani sepenggalah hidupmu, sembari memohon Tuhan kan memberikan pelita-pelita kecil yang akan meramaikan kehidupanmu dan menemanimu saat aku hanya mampu menjadi kenangan rindu

Dan bila aku hanya memiliki sisa 1 tahun, ijinkan waktu itu kuperuntukkan untuk mempersiapkan ikatan sementara saja karena kusadar kekalnya bahagia didunia bersamamu hanyalah sebuah angan, sembari memohon Tuhan kan memperpanjang waktuku untuk mendampingimu

Dan bila aku hanya memiliki sisa 1 bulan, ijinkan waktu itu kurajut bersamamu hingga tak sejangkah pun kamu kan meninggalkanku, sembari memohon Tuhan kan menghapuskan semua memori ini jika perpisahan itu memang harus terjadi

Dan bila aku hanya memiliki sisa 1 minggu, ijinkan waktu itu kunikmati bersamamu dengan mencurahkan seluruh isi hati yang masih tersimpan, sembari memohon Tuhan kan merengkuhmu seerat mungkin agar tangismu tak menetes saat melihat kepergianku

Dan bila aku hanya memiliki sisa 1 hari, ijinkan waktu itu kuhabiskan dengan mengelilingi satu demi satu tempat penuh kenangan, sembari memohon Tuhan kan membahagiakanmu, menjagamu, dan membukakan hatimu untuk hati selain diriku

Dan bila aku hanya memiliki sisa 1 jam, ijinkan waktu itu kugunakan untuk bercerita tentang perjalanan berliku namun melegakan bersamamu, sembari memohon Tuhan kan memberimu seseorang bidadari yang akan menggantikan kedudukanku disampingmu

Dan bila aku hanya memiliki sisa 1 menit, ijinkan waktu itu kupinta untuk mengucap perpisahan sementara antara kita, sembari meminta Tuhan kan menjagamu hingga waktu yang telah direka-Nya

Dan bila aku hanya memiliki sisa 1 detik,  ijinkan waktu itu kumanfaatkan untuk memandang wajahmu, sembari memohon Tuhan kan menjagamu hingga pertemuan kita di surga kelak

Dan bila aku tidak lagi memiliki waktu… Ku dengar sayup-sayup nyanyian surga menanti hadirku. Aku hanya ingin kebahagiaan selalu bersamamu, kekasihku…

Banyuwangi, 20 Agustus 2011
22.32

20110817

Moratorium TKI, Wacana Tanpa Aksi

residen terpilih Indonesia 2 periode berturut-turut, Susilo Bambang Yudhoyono, pada Juni 2011 lalu mengeluarkan ‘InstruksiPresiden’ untuk melakukan moratorium pengiriman TKI ke Arab Saudi dan Negara Timur Tengah terkait dengan kasus kematian Ruyati, TKI di Arab Saudi yang dihukum mati dengan tuduhan telah membunuh majikannya. Sebuah wacana yang menunjukkan kepedulian pemimpin bangsa melihat kejinya perlakuan bangsa lain terhadap bangsanya. Harga diri benar-benar terinjak dan moratorium TKI dianggap sebagai harga mati untuk melakukan evaluasi, perbaikan terhadap pasar tenaga kerja di Indonesia.

Tertanam optimisme dalam diri ini sebagai bagian dari generasi muda yang terkagum akan kebijakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Keyakinan akan pembantu presiden yang akan mengeksekusi kebijakan yang telah diumumkan di depan public melalui media massa nasional. Moratorium TKI yang katanya akan dilakukan per 1 Agustus 2011 itu diyakini akan mampu menunjukkan pada dunia internasional bahwa Indonesia bukan bangsa yang sembarangan, bukan bangsa yang bisa diinjak-injak, bukan bangsa yang tidak membela para pahlawan devisa, juga merupakan bangsa yang sangat menghargai warga negaranya lebih baik daripada pembelaan yang dilakukan Australia pada sapi impornya di Indonesia.

Namun sayangnya, ketidaktegasan pemimpin Indonesia saat ini tidak  perlu lagi dipertanyakan, jelas terlihat ketidakkonsistenan yang dibiarkan. Menjadi wajar saat banyak dari pemilih di pemilu 2009 lalu yang menyesali pilihannya. Tidak perlu diherankan jika masyarakat di Indonesia mulai menginginkan lengsernya Susilo Bambang Yudhoyono lengkap denganKabinet Indonesia Bersatu Jilid 2 yang korup. Bahkan saya yang selama ini begitu mengagumi Beliau menjadi tidak mampu lagi mengeluarkan kalimat-kalimat pembelaan seperti yang selama ini saya lakukan saat teman-teman mengeluarkan kritik-kritik pedas semasa kepemimpinannya.

Per 2 Agustus 2011, BNP2TKI sebagaimana yang dinyatakan oleh J. Hidayat dengan gampangnya mentolerir keterlambatan moratorium TKI. Sepertinya benar, aturan dibuat untuk dilanggar. Aturan dibuat hanya sekedar melegakan rakyat, hanya sementara, hanya sesaat saja. Penyaluran TKI ke Arab Saudi dan Negara Timur Tengah lainnya masih dilaksanakan hingga saat ini, bahkan data menunjukkan hingga September 2011 pengiriman akan tetap dilakukan. Alasan klasik dikeluarkan oleh para penyalur pahlawan devisa tersebut. Mulai dari dokumen yang sudah siap sebelum kebijakan moratorium TKI diwacanakan hingga harga tiket pesawat yang kebetulan sedang murah sehingga pengiriman baru bisa dilaksanakan.

Migrant Care mengkritik keterlambatan moratorium TKI dimana seharusnya para pembantu Presiden RI mampu mengeksekusi ‘Instruksi Presiden’ yang terlanjur dikeluarkan. Pertanyaan besarnya saat ini adalah : Apakah Instruksi Presiden Terkait Moratorium TKI ke Arab Saudi dan Negara Timur Tengah Lainnya Hanya Akan Menjadi Sebuah Sejarah Dimana Pemimpin Kembali Menelan Sendiri Ludahnya???

Oleh : Alia Noor Anoviar
Manajemen SDM, FEUI, 2009.
 6 Agustus 2011. 

Tulisan sebelumnya :
http://kampus.okezone.com/read/2011/06/29/367/473898/moratorium-tki-momen-evaluasi-mengendalikan-penawaran-tki

Dapat diakses pula di :
http://www.facebook.com/note.php?note_id=115195995244561

Secarik Surat Cinta untuk Bulan

Ketika dia yang tak kukenal menyapa dengan dinginnya
Ketika sapaan itu tak berkesan, tak membekaskan rupa di sudut kelana jiwa
Ketika aku sendiri tidak pernah berpikir bahwa bintang ini menyimpan rasa
Ketika langit hati merongrongku dengan seketika menyadari ada yang berbeda


Bahkan terlupa bagaimana permulaan itu tercipta
Dan hanya gelak tawa penuh rasa bimbang mengundang ke muka
Tatkala dengan polosnya aku mengingat semua, semua yang sebelumnya semu
Dia pun mengkelarkan tawanya sambil terus menggoda pipiku yang bersemu malu


Sekali lagi, aku tidak pernah berpikir bahwa ternyata dia adalah bagian dari bintang
Rasa-rasa yang tercipta spontan, tidak pernah sebelumnya terngiang
Gelitik di langit hati kembali membuatku merona, salah tingkah, dan tak dapat mengeluarkan kata
Mungkin terlalu cepat, tapi menurutku memang dia yang tepat, bulan penggetar masa


Tuhan, ijinkanlah aku terbang dengannya di langit hati yang menerang
Mengadu tanya dan menuai jawab akan masa depan yang benerang
Biarkan dia menjadi bulan, meskipun sebelumnya tak menjadi bagian dari bintang
Dan biarkan aku pun menjelma layaknya bulan seperti pintaku saat padang hati ini gersang


Dan kini aku ingin menggambarkan sosoknya…
Bulan yang pintar, mengkritisi berbagai hal, punya impian mulia dibalut optimisme anak muda
Tapi jujur, aku tidak akan pernah mampu menjabarkan alasan atas ketertarikan yang tercipta
Aku tidak bisa menalarkannya dan orang bilang ini namanya benar-benar cinta, cinta, dan cinta


Meski aku tak pernah tau bagaimana langit hatinya menggambar tentangku
Meski gelisah membayang, takut jika semua ini hanya retorika yang menyakitkanku
Meski semua gelisah kini akan terjadi di masa yang dikehendaki-Nya, aku tak akan terpaku
Meyakini jalan Tuhan yang nantinya kan mempertemukan kami dalam dimensi waktu tertentu




Ngawi, 4 Agustus 2011. Pukul 22.34.
di Posting @Banyuwangi, 18 Agustus 2011
Bulan yang saat itu duduk di sebelahku dan
dengan polosnya membuatku benar-benar
merasa menjadi perempuan paling bahagia
sedunia... #BukanGombal

I just wanna tell you, "You're the one and only
one in my heart now. Thanks a lot for your love.
I wish you'll read this message :)."