20130127

Ketika itu, Bertemu dengan Para Semangaters :p










Mimpi dan Target!

Hidup ini adalah sebuah pembelajaran tentang mimpi dan target. Kemarin (27/01/2012), saya dipercaya sebagai pembicara sebuah acara bedah kampus TOBK Gamabeta 2013 di Jember bersama Kak Big Zaman (Fasilkom UI 2007) dan dimoderatori oleh Faiqa Himma Emalia (FIK UI 2010). Saya lebih menceritakan tentang kehidupan kampus, sementara Kak Big tentang mimpi dan bagaimana mencapainya. Banyak sekali hal-hal yang menyentuh hati selama proses ini, saya sangat tersentuh dengan kisah perjuangan sukses seorang Kak Big Zaman, pun saya tersentuh dengan semangat ratusan anak-anak SMA di Jember yang menjadi peserta. 

Saya, Kak Big, dan Dek Fay

Teringat 5 tahun lalu saat saya pun masih menggunakan seragam putih abu-abu. Saat itu saya masih kelas 2 SMA. Nyaris menjadi seorang anak yang tanpa mimpi dan target dalam hidupnya. Pertanyaan saya saat itu mungkin adalah, "apakah seorang saya pantas memiliki mimpi dan target dalam hidup?"

Kemarin adalah seorang adik SMA yang menanyakan, "Bagaimana cara mengembangkan diri?". Pertanyaan ini sangat cocok untuk menjelaskan bagaimana langkah pertama yang saya coba jejakkan 5 tahun lalu. Sebenarnya keinginan saya memiliki sebuah piala sudah sangat lama, terutama ketika melihat di rumah beberapa teman ada piala-piala berjajar. Tapi itu kan mimpi seorang bocah kecil, namun ternyata bocah itu membawa mimpinya menjadi sebuah target untuk dapat diimplementasikan.

Beberapa Perjuangan Semasa SMA yang Terbingkai
Berbicara tentang mengembangkan diri sementara ada rasa tidak percaya diri yang menggerogoti diri kita sendiri, lalu bagaimana bisa kita mengembangkan diri dengan kondisi seperti itu. Saya masih ingat dengan lomba penulisan pertama saya di KOMPeK 2008 FEUI. Ketika itu saya sedang dirundung sebuah permasalahan keluarga yang membuat otak saya nyaris tidak dapat berpikir rasional. Salah satu buah dari ketidakrasionalan tersebut adalah mengikuti kompetisi ini dengan semua kenekatan yang saya miliki. Segala sesuatunya berproses, hasilnya bisa baik namun juga bisa tidak sesuai dengan harapan kita. Alhamdulillah kompetisi pertama tersebut pun menjadikan meja belajar saya lebih cantik karena ada satu piala pertama yang berdiri di atasnya. Maka sejak itu, saya memulai untuk mendapatkan piala-piala lainnya. Semua berawal dari mimpi yang sangat sederhana, lalu  menjadi target yang saya internalisasikan dalam diri saya. Mungkin terlambat memulai semuanya di bangku kelas 2 SMA, tapi lebih baik daripada tidak. Inilah cara saya mengembangkan diri, sementara rasa percaya diri itu sedikit demi sedikit akan tumbuh sendiri dengan proses yang berjalan dalam kehidupan kita.

Lalu juga ada peserta yang menanyakan tentang Dreamdelion, saya pun mencoba menjelaskannya secara singkat mulai dari bagaimana awal berdiri sampai dengan program-programnya. Dulu saat saya masih kecil sampai sekarang, Ibu dan Bapak selalu mengajarkan tentang semangat mengajar dan berbagi. Saya pernah menuliskan mimpi saya dalam sebuah notes facebook sekitar 1,5 tahun lalu (facebook pertama saya yang di hack =_=). Dan ternyata mimpi untuk berbagi dan mengajar tersebut pun terinternalisasi dalam diri menjadi sebuah target yang saat ini sudah berjalan sejak 18 Juli 2012 : Dreamdelion :D Ada konsep berbaginya dan konsep mengajarkan. Kalau Dreamdelion Alhamdulillah bukan hanya mimpi dan target pribadi, namun juga mimpi dan target bersama rekan-rekan Dreamers.

Pertanyaan selanjutnya adalah, bagaimana kalau mereka ingin melakukan passion yang bukan non akademis? Yang ada di pikiran saya adalah passion harus dijalani karena beda lho melakukan hal yang menjadi passion dengan hal yang sebenarnya hanya tuntutan. Kalau memang lebih condong ke arah non akademis ya dijalani dan ditelateni saja, tanpa mengesampingkan hal-hal akademis. Menulis dan sociopreneurship yang menjadi passion saya termasuk dua hal non akademis yang saya coba jalani dengan tetap me-mantain nilai-nilai akademis. Saya pernah mendengar ungkapan ini, "saat kamu sibuk, justru itu tandanya kamu masih sangat dibutuhkan dan berharga. Menjadi sebaliknya, saat kamu berleha-leha sebenarnya apakah kamu pernah mempertanyakan tentang bagaimana masa depan akan berjalan?" Memiliki mimpi menjadi seseorang dengan passion kita, lalu membuatnya menjadi target sehingga kita dapat membuat langkah-langkah apa sajakah yang harus kita jalani untuk menyeimbangkan passion dan tanggung jawab.

Perlu diingat, saat kita melaksanakan sesuatu yang entah itu 'passion' atau sekedar 'tuntutan' maka harus melaksanakannya dengan bertanggung jawab. "Mungkin yang terbaik bagimu tidak baik menurut Allah, namun yang terburuk menurutmu menjadi baik menurut Allah". Manusia hanya bisa berusaha sebaik mungkin melangkahkan langkahnya dalam kebaikan-kebaikanNya dan biarkan Allah yang memutuskan mana yang terbaik dalam kehidupan kita. Bangun reputasi dalam diri kalian sehingga menjadi sosok yang tidak diragukan (saya pun mencoba untuk bisa kearah sana).

Nah pertanyaan terakhir yang masuk adalah bagaimana menyeimbangkan antara kegiatan akademis dan non akademis? Cukup susah menjawabnya karena saya sendiri bisa stress saat memang ada kegiatan akademis dan non akademis (misal : kompetisi) yang deadline-nya pada saat yang sama. Awalnya memang susah sekali, lalu menjadi susah, dan sekarang levelnya cukup susah. Semua hal kan butuh pembiasaan ya? Dulu saat SMA harus mutar otak dan tenaga buat mewujudkan mimpi punya piala di rumah yang tidak hanya satu dan tetap mencapai target bisa menjadi peringkat satu di sekolah. Pun begitu saat kuliah, harus menyesuaikan diri dengan kegiatan-kegiatan yang jauh berbeda dengan saat SMA, aturan-aturan yang lebih ketat (saya jamin kalau kalian kuliah di FEUI tidak bisa melakukan contek-contekan sedikitpun selama ujian), dan teman-teman yang nyaris sangat berbeda dengan saat di SMA. Lalu saya harus mengesampingkan passion saya dalam kegiatan-kegiatan non akademis. Sumpah itu menyiksa banget! Akhirnya lambat laun mencoba menyeimbangkannya, ya ada masanya keteteran tapi untungnya saya bukan deadliners jadi tidak terlalu berat saat menyeimbangkannya. Jadi yuk biasakan diri untuk memanajemen waktu kalian dengan baik, itu waktu kalian lho, waktu milik kalian! Dan sekali lagi coba tulis mimpi-mimpi kalian dalam sebuah kertas dan buat coretan-coretan itu menjadi target yang harus kalian capai. InsyaAllah, Allah memudahkan :D

@alianooranoviar
081210311876
alianooranoviar@gmail.com


Salam, 
Alia Noor Anoviar
Jember, 28 Januari 2013