20130521

Menuju Wisuda UI #Bagian1

UI Depok, 20 Mei 2013

Akhirnya saat yang saya nantikan tiba juga saat bertemu dengan Bu Riani dan melakukan revisi terakhir sebelum sidang. Sebenarnya saya sudah mendapatkan tanda tangan acc beliau sejak 14 Mei 2013 namun belum diajukan ke pihak departemen karena akan diperiksa satu kali lagi. InsyaAllah sidang skripsi saya akan berlangsung 31 Mei 2013.

Lewat tulisan ini pengen cerita tentang pengalaman yang sudah dilalui bersama pengerjaan skripsi yang memakan waktu hampir 1 tahun dan sebenarnya hanya efektif digunakan dalam 4 bulan terakhir (Januari s/d April 2013). 

Saya masih sangat ingat ketika itu sekitar bulan Juni 2012, saya meminta bertemu dengan Bu Riani dalam kondisi bingung dan sehabis menangis karena sebuah ketidakpastian akademis. Saat itu saya baru beberapa minggu kembali dari pertukaran mahasiswa di Thailand, sebenarnya sebelum berangkat (dan kenapa saya mau berangkat waktu itu) karena dijanjikan bisa membuka mata kuliah semester 6 (yang saya tinggalkan) di semester 7. Namun kenyataannya ketika saya kembali, oral contract itu tidak terlaksana dan karena saya tidak memiliki bukti tertulis maka yang bisa saya lakukan hanya diam dan menerima (tapi tentunya pasrah menjadi pilihan terakhir saya saat itu pasca menemui beberapa pejabat kampus, bahkan sampai sekarang mungkin mereka sudah lupa pernah berjanji memberikan kepastian 'pembukaan kelas akademik' dalam beberapa minggu).

Kembali lagi ke ceritanya, akhirnya saya menemui Bu Riani untuk menanyakan apakah saya bisa melakukan penelitian tentang pekerja perempuan seperti yang sebelumnya pernah diperbincangkan. Bu Riani sepertinya meyadari perasaan ketakutan saya ketika itu, saya pun mulai mengutarakan kronologisnya. Saat itu posisi saya jika tidak dibukakan mata kuliah di semester 7 atas mata kuliah yang saya tinggalkan di semester 6 memiliki konsekuensi (1) Pada semester 7 dengan jumlah kredit belum mencapai 120 sks maka saya diperbolehkan (special case) mengerjakan skripsi terlebih dahulu dimana hanya 2 mata kuliah tersisa di semester 7, dan (2) Pada semester 8 saya harus menjalani 24 sks (termasuk skripsi). Pernyataan pelega dari Bu Riani kepada saya pada saat itu, "...sudah ambil saja tidak apa-apa mengerjakan skripsi terlebih dulu meskipun belum 120 sks. Itu bisa jadi cerita unik dalam hidup kamu, pasti akan selalu ada hikmah dalam setiap kejadian..." kurang lebih begitu apa yang beliau katakan.

Merasa mendapatkan penyemangat pada saat itu akhirnya bisa sedikit meringankan beban sambil mikir, "apa bisa menjalani 24 sks di semester 8 nanti ya? Orang di feui itu 18-21 sks aja sudah ngos-ngosan..." Ternyata apa yang saya pikirkan sama dengan komentar teman-teman yang tau saya mengambil 24 sks di semester 8, semacam tidak rasional tapi karena tidak ada pilihan ya harus diambil dengan penuh tanggung jawab!

Oiaaaa pada saat itu juga akhirnya saya meminta langsung Bu Riani untuk menjadi dosen pembimbing skripsi yang pada umumnya akan dipilihkan, tapi saya pikir hanya Bu Riani yang bisa membantu saya dengan topik pekerja perempuan tersebut. Kalau boleh jujur, dulu saya masuk MSDM salah satu penyebabnya adalah beliau ketika itu beliau mengajar mata kuliah msdm di sp dan saya mulai bertanya-tanya tentang konsentrasi MSDM. Kembali ke skripsi, saya pun mengikuti screening 1 di semester 7 dan Alhamdulillah langsung lolos dengan dosen screening Pak Imam Salehuddin. "...kamu yakin mengambil riset kualitatif dengan topik ini?Ini akan sangat sulit dan lama apalagi belum banyak penelitian pendukungnya. Mungkin kamu bisa perpanjangan waktu kuliah, sudah dipikirkan?" Berulangkali pertanyaan itu ditanyakan oleh Pak Imam yang pada akhirnya beliau menyatakan sebenarnya revisi dalam tahap screening proposal skripsi saya hampir tidak ada, hanya beliau meragukan apakah saya bisa mengerjakannya karena hanya sedikit yang berani mengambil riset kualitatif di manajemen.

Saya sudah merencanakan semuanya dan skripsi ini harus selesai sebelum semester 7 berakhir, tapi apa mau dikata hahahaaaa... tiba-tiba saja saya mendapat amanah ide Dreamdelion yang harus diimplementasikan. Beberapa kali akan melakukan kunjungan ke perusahaan bersama Bu Riani, selalu gagal dan itu karena saya. Saya merasa sangat bersalah pada Bu Riani dan malu sebenarnya karena saat itu beliau juga menjadi dosen mata kuliah Riset Kualitatif saya dan kami bertemu setiap hari senin. Sebenarnya (kalau dilogikakan) pengalaman saya menulis dan meneliti sebelumnya seharusnya bisa memudahkan saya mengerjakan skripsi, namun entah mengapa banyak faktor X yang membuat saya terdemotivasi dalam prosesnya. Fyuhhh sampai semester 7 berakhir (sebenarnya sudah beberapa kali menghadap Bu Riani tapi semacam tidak ada improvement dari saya pribadi +_+) belum ada 1 bab pun yang di acc.

Saya akhirnya berpikir, "perpanjangan waktu kuliah, bagaimana?" Tapi saya segera urungkan niat tersebut menimbang segala konsekuensi memperpanjang masa kuliah. Ya dan saya pun dihadapkan dengan sebuah situasi akibat kelalaian saya selama ini, di semester 8 secara otomatis saya mulai membuat skripsi dan menjalani 6 mata kuliah yang 5 diantaranya diwajibakan membuat makalah akhir semacam skripsi. Yeahhh welcome to the real world!!! (CON'T)