Ketika dia yang tak kukenal menyapa dengan dinginnya
Ketika sapaan itu tak berkesan, tak membekaskan rupa di sudut kelana jiwa
Ketika aku sendiri tidak pernah berpikir bahwa bintang ini menyimpan rasa
Ketika langit hati merongrongku dengan seketika menyadari ada yang berbeda
Bahkan terlupa bagaimana permulaan itu tercipta
Dan hanya gelak tawa penuh rasa bimbang mengundang ke muka
Tatkala dengan polosnya aku mengingat semua, semua yang sebelumnya semu
Dia pun mengkelarkan tawanya sambil terus menggoda pipiku yang bersemu malu
Bahkan terlupa bagaimana permulaan itu tercipta
Dan hanya gelak tawa penuh rasa bimbang mengundang ke muka
Tatkala dengan polosnya aku mengingat semua, semua yang sebelumnya semu
Dia pun mengkelarkan tawanya sambil terus menggoda pipiku yang bersemu malu
Sekali lagi, aku tidak pernah berpikir bahwa ternyata dia adalah bagian dari bintang
Rasa-rasa yang tercipta spontan, tidak pernah sebelumnya terngiang
Gelitik di langit hati kembali membuatku merona, salah tingkah, dan tak dapat mengeluarkan kata
Mungkin terlalu cepat, tapi menurutku memang dia yang tepat, bulan penggetar masa
Tuhan, ijinkanlah aku terbang dengannya di langit hati yang menerang
Mengadu tanya dan menuai jawab akan masa depan yang benerang
Biarkan dia menjadi bulan, meskipun sebelumnya tak menjadi bagian dari bintang
Dan biarkan aku pun menjelma layaknya bulan seperti pintaku saat padang hati ini gersang
Tuhan, ijinkanlah aku terbang dengannya di langit hati yang menerang
Mengadu tanya dan menuai jawab akan masa depan yang benerang
Biarkan dia menjadi bulan, meskipun sebelumnya tak menjadi bagian dari bintang
Dan biarkan aku pun menjelma layaknya bulan seperti pintaku saat padang hati ini gersang
Dan kini aku ingin menggambarkan sosoknya…
Bulan yang pintar, mengkritisi berbagai hal, punya impian mulia dibalut optimisme anak muda
Tapi jujur, aku tidak akan pernah mampu menjabarkan alasan atas ketertarikan yang tercipta
Aku tidak bisa menalarkannya dan orang bilang ini namanya benar-benar cinta, cinta, dan cinta
Meski aku tak pernah tau bagaimana langit hatinya menggambar tentangku
Meski gelisah membayang, takut jika semua ini hanya retorika yang menyakitkanku
Meski semua gelisah kini akan terjadi di masa yang dikehendaki-Nya, aku tak akan terpaku
Meyakini jalan Tuhan yang nantinya kan mempertemukan kami dalam dimensi waktu tertentu
di Posting @Banyuwangi, 18 Agustus 2011
Bulan yang saat itu duduk di sebelahku dan
dengan polosnya membuatku benar-benar
merasa menjadi perempuan paling bahagia
sedunia... #BukanGombal
I just wanna tell you, "You're the one and only
one in my heart now. Thanks a lot for your love.
I wish you'll read this message :)."
No comments:
Post a Comment