20110817

Moratorium TKI, Wacana Tanpa Aksi

residen terpilih Indonesia 2 periode berturut-turut, Susilo Bambang Yudhoyono, pada Juni 2011 lalu mengeluarkan ‘InstruksiPresiden’ untuk melakukan moratorium pengiriman TKI ke Arab Saudi dan Negara Timur Tengah terkait dengan kasus kematian Ruyati, TKI di Arab Saudi yang dihukum mati dengan tuduhan telah membunuh majikannya. Sebuah wacana yang menunjukkan kepedulian pemimpin bangsa melihat kejinya perlakuan bangsa lain terhadap bangsanya. Harga diri benar-benar terinjak dan moratorium TKI dianggap sebagai harga mati untuk melakukan evaluasi, perbaikan terhadap pasar tenaga kerja di Indonesia.

Tertanam optimisme dalam diri ini sebagai bagian dari generasi muda yang terkagum akan kebijakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Keyakinan akan pembantu presiden yang akan mengeksekusi kebijakan yang telah diumumkan di depan public melalui media massa nasional. Moratorium TKI yang katanya akan dilakukan per 1 Agustus 2011 itu diyakini akan mampu menunjukkan pada dunia internasional bahwa Indonesia bukan bangsa yang sembarangan, bukan bangsa yang bisa diinjak-injak, bukan bangsa yang tidak membela para pahlawan devisa, juga merupakan bangsa yang sangat menghargai warga negaranya lebih baik daripada pembelaan yang dilakukan Australia pada sapi impornya di Indonesia.

Namun sayangnya, ketidaktegasan pemimpin Indonesia saat ini tidak  perlu lagi dipertanyakan, jelas terlihat ketidakkonsistenan yang dibiarkan. Menjadi wajar saat banyak dari pemilih di pemilu 2009 lalu yang menyesali pilihannya. Tidak perlu diherankan jika masyarakat di Indonesia mulai menginginkan lengsernya Susilo Bambang Yudhoyono lengkap denganKabinet Indonesia Bersatu Jilid 2 yang korup. Bahkan saya yang selama ini begitu mengagumi Beliau menjadi tidak mampu lagi mengeluarkan kalimat-kalimat pembelaan seperti yang selama ini saya lakukan saat teman-teman mengeluarkan kritik-kritik pedas semasa kepemimpinannya.

Per 2 Agustus 2011, BNP2TKI sebagaimana yang dinyatakan oleh J. Hidayat dengan gampangnya mentolerir keterlambatan moratorium TKI. Sepertinya benar, aturan dibuat untuk dilanggar. Aturan dibuat hanya sekedar melegakan rakyat, hanya sementara, hanya sesaat saja. Penyaluran TKI ke Arab Saudi dan Negara Timur Tengah lainnya masih dilaksanakan hingga saat ini, bahkan data menunjukkan hingga September 2011 pengiriman akan tetap dilakukan. Alasan klasik dikeluarkan oleh para penyalur pahlawan devisa tersebut. Mulai dari dokumen yang sudah siap sebelum kebijakan moratorium TKI diwacanakan hingga harga tiket pesawat yang kebetulan sedang murah sehingga pengiriman baru bisa dilaksanakan.

Migrant Care mengkritik keterlambatan moratorium TKI dimana seharusnya para pembantu Presiden RI mampu mengeksekusi ‘Instruksi Presiden’ yang terlanjur dikeluarkan. Pertanyaan besarnya saat ini adalah : Apakah Instruksi Presiden Terkait Moratorium TKI ke Arab Saudi dan Negara Timur Tengah Lainnya Hanya Akan Menjadi Sebuah Sejarah Dimana Pemimpin Kembali Menelan Sendiri Ludahnya???

Oleh : Alia Noor Anoviar
Manajemen SDM, FEUI, 2009.
 6 Agustus 2011. 

Tulisan sebelumnya :
http://kampus.okezone.com/read/2011/06/29/367/473898/moratorium-tki-momen-evaluasi-mengendalikan-penawaran-tki

Dapat diakses pula di :
http://www.facebook.com/note.php?note_id=115195995244561

No comments: