20120615

Arah Gerak Baru Perlawanan Korupsi

“Keprihatinan terhadap masalah korupsi pendidikan mendorong BEM KM 2012 untuk memperkuat upaya mencegah korupsi di bidang pendidikan,” ujar Supiandi, selaku ketua panitia. Atas dasar itu, BEM KM UGM menyelenggarakan Pelatihan Anti Korupsi Mahasiswa dan Siswa Anti Korupsi Indonesia (MAHASAKSI), Minggu (10/6) pagi. Acara dimulai pukul 09.00 di Ruang T 102 Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM. “Mari Bantu Negara Selesaikan Masalah Korupsi” menjadi semboyan yang digaungkan BEM dalam 1st School for Indonesian Anti Coruption Ambassador ini.

Pelatihan dihadiri oleh mahasiswa dan siswa SMA. Program ini merupakan upaya pembentukan komunitas dan pemberian pelatihan bagi mahasiswa dan siswa SMA dari seluruh Indonesia. Tujuannya untuk menguatkan budaya antikorupsi sejak muda. “Para peserta akan menjadi Duta Anti Korupsi (Anti Corruption Student Ambassador) yang akan kembali ke daerah masing-masing dan menyebarkan pemikiran antikorupsi di daerahnya,” papar Reza S. Zaki sebagai pendiri sekaligus koordinator pertama MAHASAKSI Indonesia.

Menurut pemaparan Zaki, komunitas ini memiliki beberapa prinsip yang diangkat. Pertama, menggabungkan sinergisme antar kampus dan sekolah di Indonesia. Kedua, membangun kesetaraan gender dalam isu pemberantasan korupsi. Ketiga, membangun kesadaran bahwa negara tidak bisa sendiri menyelesaikan tanggung jawab ini. “Masyarakat sipil yang diwakili oleh mahasiswa dan siswa ini harus mampu secara moral menuntaskan persoalan korupsi di Indonesia,” imbuhnya.

BEM KM bekerjasama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Pusat Kajian Anti Korupsi (Pukat) FH UGM, Indonesian Coruption Watch, dan Institute for Development and Economic Assistance (IDEA). Sunarjo perwakilan IDEA menjelaskan perihal celah korupsi yang memungkinkan pada proses penyusunan anggaran. Ia memaparkan ketimpangan anggaran pelayanan publik yang lebih kecil dibandingkan anggaran belanja gaji pejabat pemerintah. “Contohnya saja pendidikan, anggaran pendidikan dari APBN yang 20% nyatanya 80%nya digunakan untuk gaji guru,” ujarnya.

Yudi Purnomo perwakilan KPK menjelaskan dalam sisi pemberantasan korupsi. Ia memaparkan tiga proses dalam usaha menyelidiki kasus-kasus korupsi; investigasi, penyadapan, dan pelaporan kasus korupsi. “Ketiga proses itu sangat menentukan bagi kita dalam usaha memecahkan masalah korupsi,” ujarnya. Materi keterbukaan informasi publik disampaikan Laras Susanti, perwakilan Pukat FH UGM. Ia menuturkan, korupsi bermula dari ketidakterbukaan informasi publik. “Jika tidak ada apa-apa, harusnya data publik bisa diakses dengan mudah,” imbuhnya.

Selain penyampaian materi, peserta juga diajak berdiskusi lewat film garapan KPK, K vs K. Setelahnya diadakan group discussion untuk membahas action plan para peserta di daerah masing-masing. “Setelah keluar dari ruangan ini, setiap peserta kami harapkan mampu berperan dalam mengatasi perkara korupsi di daerah masing-masing,” tutur Zaki. Festival hari anti korupsi se-dunia, lomba film dokumenter, orasi ilmiah, memecahkan rekor MURI dengan tajuk “Orasi Perempuan Melawan Korupsi” merupakan target jangka panjang yang ingin dicapai. Supiandi menambahkan “Kami belum memikirkan lebih lanjut tindakan real yang akan diambil oleh komunitas ini,” ujarnya.

Pada akhir acara, Fatimah Nopriardy, Mahasiswi Fakultas Mipa’11 berhasil menyandang gelar sebagai The 1st Chair of Ambassador. “Pemilihan ini berdasarkan tingkat keaktifan peserta di kelas,” ujar Supiandi. Pada pelatihan satu hari ini, dipilih pula tiga penulis esai terbaik. Aryo Dwi Harprayudi mahasiswa UGM, Alia Noor Anoviar mahasiswi UI, dan Abdul Jabbar Jawwadurrohman siswa SMA 3 Malang.

Komentar datang dari Abdul Jabbar Jawwadurrohman, motivasi utamanya mengikuti pelatihan ini ialah untuk menjadi agen pembebasan Indonesia dari masalah korupsi. “Namun sangat disayangkan, pelatihannya sangat singkat,” tutur Jabbar. Ia menambahkan pesertanya kurang beragam karena kebanyakan hanya dari UGM sendiri. Supiandi mengaku dari lima puluh peserta yang hadir hanya ada tiga siswa dari SMA 3 Malang, satu mahasiswa dari UI, lima mahasiswa UNY, tiga mahasiswa UIN Sunan Kalijaga. Alia Noor Anoviar pun turut menyatakan kekecewaannya, “Pelatihan hari ini hanya diajarin teori saja, pembicaranya pun kurang greget,” ujar mahasiswa asal UI itu. [Danny Izza, Mukhammad Faisol Amir]
Link :
http://www.balairungpress.com/2012/06/arah-gerak-baru-perlawanan-korupsi/

No comments: