20110604

Dia harus seperti Bapak...

Bapak...
Entah bagaimana aku bisa melukiskan sosoknya.
Usianya memang tak lagi muda, senja mulai membayang.
Tahun depan Bapak sudah tidak lagi bekerja...

Bapak...
Hari tuanya ingin kuisi dengan senyum bahagia.
Mungkin sejauh ini, hanya senyum bangga yang bisa kuhiaskan.
Apapun yang kuperbuat, selalu dihargai dengan tawa renyah bersemangat.


Bapak, kapan ya aku benar-benar bisa membahagiakanmu?
Apakah harus menjadi dosen seperti keinginanmu?
Atau... harus menjadi seorang banker seperti keinginanku?
Hahahahahahahahhaa... Biar waktu yang menjawab semua itu.

Oiya... usiaku tak lagi remaja, kiranya sudah lama aku beranjak dewasa.
Bapak mungkin tidak tahu kalau sekarang ada seorang pria yang sudah hampir 18 bulan menemaniku.
Hmmm, belum waktunya mungkin untukku bercerinta tentang cinta pada bapak.
Karena bapak sampai saat ini menganggapku tak ubahnya seperti bocah TK yang lugu tentang rasa itu.


Bapak,,, kapanpun itu... siapapun dia nanti...
Aku ingin pria yang menemaniku seperti Bapak.
Mungkin memang ada yang harus berbeda dari dia.
Dia harus lebih tegas, berani, dan tidak mudah menangis.

Aku ingin pria seperti Bapak...
Yang hanya mencintai satu wanita sepanjang hidupnya.
Yang tidak pernah mendengar kata orang untuk mencari pendamping lainnya.
Yang mau menerima apapun kondisi wanita yang dicintai.

Aku ingin menjadi seperti ibu...
Wanita yang dicintai Bapak sepanjang usia,
Bapak akan selalu hanya mencintai ibu, aku yakin...
Hingga ajal menjemputnya sekalipun.


Ngawi, 4 Juni 2011
Aku sayang Bapak dan Ibu selamanya,
Semoga Allah selalu memberiku kesempatan untuk bisa membahagiakan kalian berdua :D

No comments: