20130211

Entrepreneurial Youth Universitas Bakrie @EYouth_UB

Sekitar dua bulan lalu, Dreamdelion mendapatkan kunjungan dari rekan-rekan Universitas Bakrie yang akan mengadakan sebuah kompetisi kewirausahaan sosial. Nah malam ini jam 7 saya diminta oleh Nadia untuk berbagi tentang beberapa hal. Kalau di twitter kan kadang kurang jelas dan hanya terbatasi 140 karakter, jadi saya bagi juga lewat blog ini yaaa :) Semoga membantu teman-teman.

1. Menurut Mbak Alia, apa itu Sociopreneur?

Sociopreneur adalah seseorang atau sekelompok orang yang berusaha menganalisa permasalahan sosial yang ada di sekitarnya lalu mencari solusi atas permasalahan sosial tersebut melalui program-program yang bernilai ekonomi. Seperti dua suku kata didalamnya, "socio" = aktivitas sosial; "entrepreneur" = seseorang yang mampu melakukan sebuah inovasi, berkreasi, dan menghasilkan keuntungan secara ekonomi. Menurut saya, sociopreneur bukan orang yang menciptakan bisnis dulu baru menyelesaikan permasalahan sosial yang ada, misal perusahaan yang membangun sebuah bisnis lalu bisa menyerap tenaga kerja dan memberikan CSR. Namun orang yang melihat dulu permasalahannya lalu memberikan solusi yang tepat atas permasalahan yang ada dimana ada bisnis yang dibuat untuk menyelesaikan masalah tersebut.

2. Menurut Mbak Alia bagaimana fenomena Sociopreneur di Indonesia?

Saat ini topik sociopreneur memang sedang 'hot' di Indonesia dimana sekedar menjadi euforia bagi sebagian orang (lihat saja sangat banyak sekali kompetisi membuat ide bisnis sosial namun tidak diaplikasikan dalam kenyataannya, ya menjadi 'sampah kertas' saja), namun bagi sebagian orang menjadi fokus (bisa dilihat dari keberadaan Asosiasi Kewirausahaan Sosial Indonesia (AKSI) yang menjadi tempat para sociopreneurs berkolaborasi sebut saja Uda Masril Koto, Sandiaga S. Uno, Rhenald Kasali, dan lain-lain).

3. Menurut Mbak Alia apakah Sociopreneur ini cocok dengan pemuda di Indonesia?

Sangat cocok karena pemuda/i relatif memiliki waktu lebih banyak dibandingkan orang-orang yang sudah bekerja kantoran, namun juga dihadapkan dengan berbagai limitasi seperti pendanaan. Yang menjadi persoalan sekarang bukan 'bisa' atau 'tidak bisa' tapi 'MAU' atau 'NGGAK MAU' dan 'PEDULI' atau 'ACUH'! Kebetulan teman-teman saya banyak yang masih junior secara usia dan pendidikan, namun mereka mau dan peduli menjadi seorang sociopreneur. Justru karena muda itu harus bergerak, masa iya hidup sebagai anak muda tapi datar-datar aja?

4. Apa upaya dari Mbak Alia untuk mempraktikkan usaha yang berbasis Sociopreneur?

Saya menginisiasi sebuah program bisnis sosial lalu mendirikannya bersama 8 rekan lainnya, saat ini bisnis sosial tersebut dikenal dengan nama Dreamdelion. Mulai dari riset masalah sosial dimana fokus awal di Bantaran Kali Manggarai, Jaksel sampai dengan pelatihan, proses produksi, pendanaan kegiatan, dan pemasaran produk. Lalu kami juga mengadakan community development program karena jangan menamakan usaha kalian sebagai bagian dari sociopreneurship tapi tidak melakukan pengembangan kepada masyarakatnya, itu namanya menggunakan konsep pabrik tapi lebih 'soft'.

5. Apa saja kegiatan Mbak Alia lakukan bersama Dremdellion?

Pertama, pada aspek bisnis kami melakukan proses produksi sebagaimana bisnis pada umumnya namun dilengkapi dengan alat riset pada awalnya dan pelatihan secara intensif. Lalu setelah proses produksi selesai maka produk akan dipasarkan, namun juga menerima pesanan dari berbagai institusi baik pemerintah, swasta, maupun UKM lainnya. 

Kedua, pada aspek sosial dikembangkan 3 program di Manggarai yaitu Manggarai Sehat, Manggarai Cerdas, dan Manggarai Berkarakter. Terkait dengan 3 program ini dapat dilihat di www.dreamdelion.com

Ketiga, pengembangan dan pelatihan di daerah lain bekerjasama dengan institusi maupun komunitas. Ini adalah bentuk kolaborasi.

6. Apa pesan-pesan dari Mbak Alia bagi mereka yang ingin berbisnis dalam bidang Sociopreneur?

Pertama, komitmen. Kedua, komitmen. dan Ketiga, komitmen. Selebihnya ikhlas, kreatif, tanggung jawab, tahan banting, dan berusaha membuka link seluas mungkin baik dalam produksi, pemasaran, maupun pendanaan.

Alia Noor Anoviar,
12 Februari 2012
Semoga bermanfaat ^^

No comments: